Istilah
"mode tampilan" merujuk pada fitur-fitur layar komputer, khususnya
jumlah warna maksimum dan resolusi gambar maksimal (dalam piksel lintang
dan piksel kolom). Ada
banyak mode tampilan yang bisa di temukan dalam sistem komputer pribadi
(personal computer) pada saat ini. Tampilan PC yang pertama merupakan
Monitor monokrom yang digunakan untuk prosesor kata dan sistem komputer
berdasarkan teks pada dekade 1970-an.
Pada
tahun 1981, IBM memperkenalkan sistem tampilan Adaptor Grafis Warna
(cga). Sistem tampilan ini berupaya memberikan empat warna, dan memiliki
resolusi maksimum 320 piksels datar dan 200 piksel tegak. Meskipun cga
cukup untuk penggunaan permainan komputer yang mudah seperti permainan
solitaire dan permainan dan, ia tidak mencukupi untuk pemrosesan kata, ataupun penggunaan grafis yang canggih.
Pada
tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem tampilan Adaptor Grafis
Tertingkat (EGA) yang dapat memberikan hingga 16 warna yang berbeda dan
resolusi hingga 640 x 350 dan ini merupakan perbaikan dibandingkan
tampilan yang lebih awal, dan memungkinan pembacaan teks dengan mudah.
Namun, EGA tidak memberikan resolusi gambar yang cukup untuk
penggunaan-penggunaan tingkat tinggi seperti desain grafis.
Mode ini kini sudah usang, meskipun terkadang masih tersedia di proses lama dan komputer pribadi. Pada tahun 1987, IBM memperkenalkan sistem tampilan Adapter Grafis Video (VGA). Kini,
ini telah merupakan standar minimum yang dapat diterima untuk komputer
pribadi. Resolusi maksimum tergantung pada jumlah warna yang
ditampilkan. Pengguna dapat memilih antara enam belas warna pada 640 x
480, ataupun 256 warna pada 320 x 200.
Pada
tahun 1990, IBM memperkenalkan sistem tampilan Extend Graphic Adapter
(XGA) sebagai warisan dari tampilan 8514 / A. Versi yang berikutnya,yaitu
XGS-2, memberikan resolusi 800 x 600 piksel dalam warna yang benar (16
juta warna) dan resolusi 1024 x 768 dalam 65,536 warna. Kedua tingkat resolusi gambar ini mungkin merupakan jenis yang terpopular di kalangan individu dan bisnis kecil pada saat ini.
Asosiasi
Standar-Standar Elektronik Video (VESA) telah mendirikan interface
pemrograman standar untuk tampilan Grafis Video Super Adapter (SVGA)
yang disebut dengan koneksi BIOS VESA ("VESA BIOS Extension"). Biasanya,
layar SVGA dapat mendukung palet hingga 16 juta warna, tergantung pada
jumlah memori video yang tersedia dalam suatu komputer yang akan
membatasi jumlah warna yang dapat ditampilkan. Spesifikasi resolusi
gambar berbeda. Pada umumnya, lebih besar layar Monitor SVGA, lebih
banyak piksel dapat ditampilkan secara datar dan tegak.
Baru-baru
ini, spefikasi-spefikasi baru telah muncul yaitu Adapter Grafis Terluas
Super (SXGA) dan Adapter Grafis Extend Ultra (UXGA). Spesifikasi SXGA
biasa digunakan untuk merujuk ke layar-layar yang memiliki resolusi 1280
x 1024; UXGA mengacu pada resolusi 1600 x 1200. Pada saat ini,
spesifikasi yang lama (VGA dan SVGA) sering digunakan untuk referensi
kepada kemampuan resolusi tipikal.
Pengertian Monitor :
Pengertian monitor adalah suatu alat yang digunakan sebagai output data tampilan grafis pada komputer tersebut. maka dari itu monitor juga sering di sebut sebagai layar tampilan komputer.Ketajaman gambar yang ditampilkan pada sebuah layar monitor sangat ditentukan oleh resolusi. Tipe-tipe layar atau monitor komputer sekarang sangat beragam, mulai dari bentuknya yang besar yang memiliki layar cembung sampai dengan monitor yang berbentuk tipis dengan layar datar (flat). Ada beberapa jenis atau tipe monitor, tapi dalam kesempatan ini kami hanya menjelaskan jenis dan fungsi monitor yang paling populer yaitu CRT dan LCD.
B. JENIS – JENIS MONITOR
1. Monitor CRT
CRT adalah singkatan dari Cathode Rray Tube (tabung
sinar katoda), menggambarkan bagian dalam teknologi analog monitor
komputer atau televisi. Monitor CRT menghasilkan gambar dari banyak
baris atau garis titik-titik berwarna kecil. Ini secara teknis tidak
sama dengan pixel , tetapi istilah ini sering digunakan secara
bergantian. Semakin baris titik per inci, resolusi lebih tinggi dan
semakin jelas. Oleh karena itu resolusi 1024 x 768 akan lebih tajam
dibandingkan resolusi 800 x 600 karena makin menggunakan baris lagi dan
lebih padat, gambaran yang lebih rinci. Resolusi yang lebih tinggi
adalah penting untuk menampilkan detail halus grafis. Untuk teks,
resolusi ini tidak terlalu penting.
2. Monitor Liquid Crystal Display ( LCD )
LCD
merupakan jenis monitor yang menggunakan dua lembar materi terpolarisai
dengan kristal cair yang berada ditengahnya. Saat arus listrik mengalir
dan melalui cairan kristal, kristal itu bergabung sehingga cahaya tidak
masuk. Oleh karena itu, kristal berfungsi seperti katup yang
mengizinkan cahaya masuk atau di blokir. Monitor LCD juga banyak di
temukan pada jam digital dan layar laptop atau handphone. Monitor LCD
juga memiliki bentuk yang ramping, ringan, dan tipis sehingga tidak
memerlukan tempat yang luas untuk meletakkannya dibanding monitor CRT.
Selain itu monitor LCD mengkonsumsi daya listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan monitor CRT.
3. Monitor Plasma
Monitor
Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan
LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan
ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat slebar CRT.
Plasma
adalah sebuah layar datar emisif dimana cahaya dihasilkan oleh fosfor
yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datar. Gas yang dilepaskn tidak melepaskan merkuri. Monitor plasma atau dikenal juga dengan Panel Display Plasma (PDP) memanfaatkan tegangan eksternal untuk menyebabkan pelepasan gas di dalam panel untuk menghasilkan sinar ultraviolet yang
akan memperoses warna-warna Merah, Hijau, dan Biru. Kualitas gambar
yang dihasilkan oleh televisi plasma sangat maksimal. Monitor plasma
menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan
gambar-gambar. Ia dikenal karena kombinasi dan reproduksi warnanya yang sangat baik dan interaktif.
4. Monitor Touch Screen ( Layar Sentuh )
Touchscreen
atau touch panels, atau touch monitor merupakan sebuah perangkat
komputer yang biasanya digunakan untuk menampilkan informasi grafikal
dan visual yang merupakan output dari sebuah perangkat komputer. Namun,
yang membedakannya dengan monitor atau layar televisi biasa adalah apa
yang ditampilkan di dalamnya dapat secara langsung berinteraksi fisik
dengan penggunanya. Maksudnya, Anda dapat langsung menyentuh layar
penampil tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk mengakses apa yang
ditampilkan di dalamnya.
Sebuah layar touchscreen
yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama dalam
bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor.
Touch sensor merupakan
sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen
adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor
sentuh.
2. Controller.
Controller merupakan sebuah
perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan
perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut.
3. Software driver.
Software driver merupakan
sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC
Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan
komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam
keperluan.
5. Monitor Organic Light Emitting Diode ( OLED )
Monitor Organic Light Emitting Diode (OLED) lebih
dikenal dengan sebutan LED. Organic Light-Emitting Diode ( OLED ) atau
Dioda Cahaya Organik sering digunakan dalam teknologi elektroluminensi,
seperti pada aplikasi Tampilan Layar atau Sensor. Monitor OLED merupakan jenis monitor yang ramah lingkungan bila dibandingkan dengan monitor tipe LCD. OLED/LED
ini terkenal lebih fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang
dari 1mm. Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED
berkembang dari satu warna menjadi multi-warna.
C. CARA KERJA MONITOR
1. Monitor Catoda Ray Tube ( CRT )
Prinsip
kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama
dengan prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan
dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis
elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk
memendarkan cahaya.
Sinar
elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang
membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian
dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau
monitor, bagian tersebut akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
Setiap
tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan
dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur
pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu.
Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar. Teorinya, untuk
membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari
kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas
cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur.
Kelebihan Monitor Catoda Ray Tube ( CRT ) terdapat pada:
1. Warna lebih akurat dan tajam.
2. Resolusi monitor fleksibel.
3. Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis.
4. Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle.
5. Harga lebih murah.
Kekurangan Monitor Catoda Ray Tube ( CRT ) terdapat pada:
1. Konsumsi listrik yang cukup besar.
2. Bergantung pada refreshrate.
3. Radiasi lebih besar.
4. Rentan distorsi, glare dan flicker.
5. Dimensi besar dan berat.
2. Monitor Liquid Crystal Display ( LCD )
Secara
Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama.
yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya
LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti)
lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Cahaya putih merupakan susunan
dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus
cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau
perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut
refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang
dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu.
Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair
adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight
yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna.
Contrast
ratio Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness)
pada posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair
menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak
ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada
cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa
menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD.
Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam
menampilkan warna.
Cara paling mudah untuk mengetahui
seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam
di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada
sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair. Response
Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup
layaknya tirai. Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut
pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar
objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat
sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan pengguna sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang.
Kelebihan Monitor Liquid Crystal Display ( LCD ) terdapat pada:
1. Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi.
2. Tidak bergantung pada refreshrate.
3. User friendly.
4. Hemat listrik.
5. Ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren.
Kekurangan Monitor Liquid Crystal Display ( LCD ) terdapat pada:
1 Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang.
2. Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya.
3. Response time dan ghosting.
4. Warna kurang akurat.
5. Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel.
3. Monitor Plasma
Cara kerja monitor Plasma dengan menggunakan
cahaya yang dipancarkan dari pelepasan Plasma. Untuk menghasilkan hal
tersebut di lakukan penyekatan dari sebuah pencampuran gas diantara dua
lembar kaca yang membawa elektroda
pada interiornya. Selanjutnya diaplikasikan fosfor R,G dan B pada
permukaan plat tadi ketika voltase listrik dilewatkan diantara
elektroda, maka dihasilkan sinar ultraviolet yang merangsang fosfor
untuk memancarkan cahaya dan menciptakan gambar di layar.
Kelebihan Monitor Plasma terdapat pada:
1. Plasma menampilkan sangat tipis. Monitor tersebut dapat dipasang di tempat-tempat tradisional CRT monitor dan televisi tidak bisa.
2. Reproduksi warna yang sangat baik.Kontras yang baik, meskipun tidak besar.
3. Plasmas kini diproduksi dengan ukuran layar yang besar sebagai 70 "diagonal.
4. Meningkatkan resolusi layar harga saingan harga dari belakang proyeksi televisi ukuran yang sama.
5. Resolusi definisi tinggi (HDTV) menampilkan jauh lebih murah daripada panel LCD rata ukuran yang sama.
Kekurangan Monitor Plasma terdapat pada:
1. Teknologi
rapuh, kapal tidak baik.Hitam dan gelap rinci dalam adegan tidak sebaik
CRT atau DLP belakang proyeksi televisi powered.
2. Dead pixel bisa menjadi masalah, meski telah meningkatkan kualitas sebagai teknologi yang telah matang.
3. Mereka adalah fosfor berbasis teknologi, yang berarti membakar-in foto dapat terjadi, dan bahwa kualitas tampilan gambar akan dikecilkan dengan waktu.
4. Murah ditingkatkan definisi (EDTV) plasma menampilkan ada cukup banyak struktur piksel.
5. Plasma menampilkan sangat berat dan biasanya memerlukan untuk memperkuat dinding-dinding mounting.
4. Monitor Touch Screen ( Layar Sentuh )
Mengenali bagaimana cara
kerja layar sentuh dapat membantu untuk merawat dan membedakan
jenis-jenis layar sentuh pada handphone jaman sekarang ini. Ada 3 jenis, yaitu resistive, capacitive dan surface acoustic wave system.
1. Resistive Screen
Sistem resistif layarnya
dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan
resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang
bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan
sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan
arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan
oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini
pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan
konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus
referensi.
Ketika terjadi sentuhan
kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara
fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka
akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut.
Efek dari gangguan ini pada
lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya
sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus
referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih
lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi
diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah
koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian
informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi
yang mudah digunakan.
Layar dengan teknologi ini
memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor
akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan
lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.
Teknologi ini tidak akan
terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau
air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu
menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.
• Definisi sederhananya:
Layar yang cara kerjanya harus
ditekan, dapat menggunakan jari atau benda apapun yg ditekankan di
layar. Kelemahan untuk layar ini adalah jika diletakkan dikantong
(terutama kantong celana), bisa tertekan-tekan dan mengakibatkan layar
jadi gampang rusak karena sering tertekan.
Indoor: sangat baik
Outdoor: kurang optimal
2. Capacitive Sreen
Sistem kapasitif memiliki
sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu
pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel
touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan
indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk
kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat
memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari
itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen
jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan
tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan
referensi.
Ketika jari tangan Anda
menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah
karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor.
Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh
sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi
posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika
hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan
tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi
tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan
sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen baru
dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal
dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan
layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk
digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti
misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.
• Definisi sederhananya:
Harus dengan sentuhan jari, tidak dapat menggunakan benda lain (kuku, stylus, dsb). Karena layar ini bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh pengguna monitor.
Layar sentuh model kapasitif ini hampir tidak memiliki kelemahan yang
berarti, karena layar ini adalah pengembangan terbaru untuk menggantikan
layar resistif.
Indoor: sangat baik
Outdoor: sangat baik
3. Surface Acoustic Wave System
Tegnologi Touch Screen ini
memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan
layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser,
pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.
Selain itu dilengkapi juga
dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang
ultrasonic tetap berada pada area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang
dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel
touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang
diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus,
tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam
bentuk gelombang yang dipancarkan.
Perubahan gelombang ultrasonik
yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam
bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah
menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses
lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari
sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang
menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu
dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang
disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda
gunakan.
Teknologi ini tidak menggunakan
bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari
layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen,
sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive
touchscreen.
Tanpa adanya lapisan sensor
juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama
karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika
terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.
Kelebihan Monitor Touch Screen terdapat pada:
Touchscreen akan memberikan kemudahan dan kecepatan akses bagi penggunanya. Pengguna tidak
perlu repot untuk mencari tombol pada keyboard/keypad dalam
mengeksekusi suatu perintah. Pengguna yang sudah terbiasa, akan secara
optimal mengakses menu-menu yang paling sering digunakan sehingga proses
keseluruhan akan lebih cepat. Beberapa contoh penerapan pada
notebook/PC ataupun handphone, menu-menu utama akan lebih mudah diakses.
Notebook jenis Tablet atau layar PC touchscreen pada ATM/vending
machine/kiosk sangat terbantu dalam hal ini. Menu sudah disusun
sedemikian rupa sehingga pengguna tidak perlu banyak berpikir, langsung
menyentuh pada layar dan perintah akan segera dieksekusi.
Kekurangan Monitor Touch Screen terdapat pada:
Touchsreen sangat sensitif dan butuh perawatan khusus, dimana
layar harus selalu terjaga kebersihannya agar sentuhan (input) bisa
diterjemahkan dengan tepat. Bagi yang suka ceroboh dalam menggunakan
device, sebaiknya pertimbangkan pemilihan teknologi ini. Jika rusak, akan sia-sia harga mahal yang pengguna bayar pada device tersebut.
5. Monitor Organic Light Emitting Diode ( OLED )
Cara kerja OLED yaitu jika
pada elektrode diberikan medan listrik, fungsi kerja katode akan turun
dan membuat elektron-elektron bergerak dari katode menuju pita konduksi
di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan
munculnya lubang ''hole'' di pita valensi. Anode akan mendorong lubang
untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini
mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam
lapisan organik dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang
lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton cahaya dengan
panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu jenis
pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis
bahan pemancar cahaya yang digunakan.
Kelebihan Monitor Organic Light Emitting Diode ( OLED ) terdapat pada:
1. Tampilan
OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca
transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.
2. Kemampuan OLED
untuk beroperasi sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya putih
terang saat dihubungkan dengan sumber listrik.
3. Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan OLED sebagai teknologi ramah lingkungan.
4. Biaya operasional
yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana
dibandingkan LCD. OLED dapat dicetak ke atas substrat yang sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta semprot (inkjet printer).
5. Memiliki
jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang
sangat luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung sedangkan
LCD menggunakan teknologi cahaya belakang (backlight) sehingga tidak memancarkan warna yang sebenarnya.
6. OLED memiliki
waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12
milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 ms.
7. OLED dapat dioperasikan dalam batasan suhu yang lebih lebar.
c Kekurangan Monitor Organic Light Emitting Diode(OLED) terdapat pada:
1. Masalah
teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar
14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam.
2. Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahan kandungan organik di dalam OLED dapat rusak jika terkena air.
3. Pengembangan
proses segel (Improved Sealing Process) dalam praktik pembuatan OLED
dapat membatasi masa bertahan tampilan.
4. Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang.
5. Harga produk yang cenderung mahal sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan umum.
D. MASALAH-MASALAH TENTANG MONITOR
1. Monitor tidak mau menyala.
Penyebab : Pada
saat proses booting komputer, tombol power yang terdapat pada monitor
sudah ditekan tetapi monitor tetap gelap dan tidak mau menyala.
Solusinya : Pastikan
bahwa tombol power dalam keadaan ON. Jika lampu indikator tidak
menyala, lihat kabel power baik pada monitor maupun yang ke arah outlet
listrik.Pastikan bahwa pemasangan sudah benar. Apabila tetap tidak
menyala, gantilah dengan kabel power lain. Jika lampu indikator pada
monitor hidup dan berwarna orange atau berkedip-kedip, cek kabel video
yang menghubungkan monitor dengan CPU apakah sudah terpasang dengan baik
dan benar.Pastikan sudah terpasang dengan benar. Apabila dengan pengecekan di atas masalah ini tetap tidak teratasi berarti ada problem pada sinyal video board adapter CRT.
2. Monitor menjadi gelap saat loading windows.
Penyebab : Masalah
lain yang bisa timbul adalah monitor menjadi gelap saat loading
windows. Kemungkinan besar disebabkan karena setup driver untuk monitor
tidak tepat. Yang sering terjadi adalah karena dalam keadaan ON screen
display setting, setting frekuensi terlalu tinggi.
Solusinya : Lakukan
booting windows dalam keadaan safe mode dengan cara menekan F8 saat
komputer loading windows. Lakukan instalasi ulang driver VGA Card.
Setelah itu pilih jenis monitor yang cocok yang akan menentukan
frekuensi maksimal yang akan ditampilkan oleh windows.
3. Ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan.
Penyebab : Masalah
lain yang bisa terjadi pada monitor adalah ukuran tampilan tidak sesuai
dengan keinginan. Terdapat font, ikon, menu dan semua tampilan pada
monitor yang terlalu besar atau malah terlalu kecil. Hal
tersebut di atas berhubungan dengan resolusi monitor yang mungkin
terlalu tinggi ataupun terlalu rendah sesuai dengan selera pengguna.
Untuk mengubahnya, bisa melalui display properties.
Solusinya : Lakukan klik kanan di sembarang tempat di desktop. Kemudian
akan muncul beberapa menu dan pilihlah Properties. Maka akan muncul
kotak dialog properties.Kemudian pilihlah tab Settings. Ubahlah resolusi
sesuai dengan keinginan dengan memperbesar ataupun memperkecil nilai
yang ada di kotak Screen Area, kemudian klik OK.Dalam mengeset resolusi,
yang harus diperhatikan adalah kompatibilitas resolusi yang didukung
oleh VGA Card dan monitor yang dimiliki. Pemilihan resolusi yang
didukung oleh kartu VGA namun tidak didukung oleh monitor yang dimiliki
akan menyebabkan monitor tidak menampilkan gambar dengan sempurna.